Minggu, 02 Februari 2014

Middleware dan Manajemen data telematika

Posted by Irfan Meirizki 04.49, under | No comments


Middleware Telematika

Dalam dunia IT, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah program/aplikasi yang telah ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
a. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
b. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
c. Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
Perkembangan middleware dapat dikategorikan sebagai berikut:
• On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP.
• Remote Procedure Call (RPC), menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.
• Common Object Request Broker Architecture (CORBA), merupakan object-oriented middleware yang menggabungkan fungsi RPC, brokering, dan inheritance. DIGITAL ObjectBroker merupakan salah satu contohnya.
Database middleware adalah salah satu jenis middleware disamping message-oriented middleware, object-oriented middleware, remote procedure call, dan transaction processing monitor1. Pada prinsipnya, ada tiga tingkatan integrasi sistem komputer yaitu integrasi jaringan, integrasi data, dan integrasi applikasi. Database middleware menjawab tantangan integrasi data, sedangkan midleware-middleware yang lain menjawab tantangan integrasi applikasi dan jaringan.
Database middleware yang paling umum digunakan adalah ODBC (Open DataBase Connectivity). Keterbatasan ODBC adalah bahwa middleware ini didisain untuk bekerja pada tipe penyimpanan relational database, lebih tepatnya SQL-based relational database2, meskipun pada saat buku ini ditulis sudah tersedia ODBC untuk text file dan Excel spreadsheet.
Database middleware yang lain, yang merupakan superset daripada ODBC adalah OLEDB. OLEDB bisa mengakses hampir segala macam bentuk database, dan karenanya Microsoft mengklaim OLEDB sebagai Universal Data Access Interface2. Kelebihan yang lain dari OLEDB adalah dia didisain dengan konsep obyek komponen (Component Object Model) yang mengandalkan object-oriented computing dan menjadi salah satu trend di dunia komputasi. Hanya saja OLEDB relatif masih baru pada saat buku ini ditulis, sehingga penulis belum dapat mengevaluasinya lebih jauh.
Database middleware yang ketiga lebih bersifat produk daribada sekedar standard seperti ODBC dan OLEDB yang bisa dibuat oleh berbagai vendor. Beberapa produk database middleware yang bisa disebutkan di sini adalah Oracle’s DB Integrator (previously DIGITAL’s DB Integrator), Sybase’s Omni CONNECT, and International Software Group’s Navigator. Kelebihan dari produk-produk ini dibandingkan dengan standard seperti ODBC dan OLEDB adalah performance, yang sangat sulit dimiliki oleh suatu produk yang mengacu pada standar1.
Database middleware, seperti midleware-middleware yang lain akan tetap dan semakin dibutuhkan dimasa yang akan datang. Dan besar kemungkinannya bahwa OLEDB akan menjadi database middleware yang paling populer pada saat teknologinya matang, karena keterbukaannya, arsitekturnya yang object-oriented, dan kemampuannya mengakses hampir semua tipe penyimpanan data.

MANAJEMEN DATA TELEMATIKA

Manajemen data telematika merupakan pengembangan dan penerepan arsistektur dalam kebijakan, praktik dan secara prosedur yang benar dalam menangani data yang ada dalam suatu perusahaan, jadi dalam hal ini manajemen sangat dibutuhkan dalam siklus kehidupan data yang dibutuhkan perusahaan, khsusnya dengan bantuan Telematika. Dalam hal ini manajemen telematika biasa disebut dengan DAMA (Demand Assigned Multiple Access ).

Dalam konsepnya manajemen data telematika dibagi menjadi tiga (3) aspek, yaitu:

  1. Manajemen data sisi client,
  2. Manajemen server dan
  3. Manajemen database perangkat bergerak.
Dari ketiga aspek tersebut penulis akan membahasnya.

  1. Manajemen data sisi client
    Client secara harfiah dapat diartikan meminta data dari komputer lain, biasanya komputer yang akan member data yang diminta biasa disebut sebagai server, pada server biasanya terdapat DBMS(Database Manajemen Sistem) yang mengatur data-data dan memberikan data tersebut kepada client. DBMS itu sendiri adalah semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware) yang dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).

    Biasanya pada client dalam memanajemen data terdapat mobile DBMS, mobile DBMSadalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobileakses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atauPocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.

    Dengan adanya mobile DMBS client merasa mudah untuk memanajemen data, khususnya data dari perusahaan.
  2. Manajemen Server

    Sama halnya dengan manajemen client, manajemen server juga menggunakan DBMS dalam mengatur databasenya. Pada server DBMS menggunakan MODBMS ( Memindahkan Objek DBMS). MODBMS itu sendiri adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Misalnya saja seorang client yang ingin meminta kepada server , server a, kan melacak client tersebut seperti darimana client tersebut berada, apakah perusahaan client tersebut, dll. Jika sesuai pada server maka server akan memberikan data sesuai keinginginan client.
  3. Manajemen database perangkat bergerak
Dalam memanajemen data, client dan server pasti membutuhkan koneksi jaringan. Di zaman sekarang ini, berkembangnya jaringan sudah sangat pesat, khususnya internet. Dalam hal ini internet adalah perangkat bergerak untuk membantu client dan server tadi. Hal ini dikarenakan adanya WAP (Wireless Application Protocol) yang telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.

0 komentar:

Posting Komentar